Reksa Dana Dolar Semakin Diminati, MI Tingkatkan Kerja Sama Dengan Perbankan
Kelanjutan pemulihan ekonomi global dan laju inflasi yang tinggi membuat reksa dana berdenominasi dolar AS menjadi salah satu instrumen yang patut dicermati oleh investor. Seiring dengan hal tersebut, perusahaan manajer investasi (MI) akan meningkatkan kerja sama dengan perbankan untuk mempreluas penawaran produk-produk jenis ini.
Chief Investment Officer Star AM Susanto Chandra mengatakan, prospek reksa dana berdenominasi dolar masih cukup positif untuk tahun ini. Hal tersebut seiring dengan prospek pemulihan ekonomi global yang berlanjut pada tahun 2022. “Reksa dana dolar AS masih bagus untuk tahun ini, sehingga masih cukup menarik untuk dikoleksi,” jelasnya.
Menurutnya, prospek reksa dana saham berbasis dolar AS akan lebih baik dibandingkan dengan reksa dana pendapatan tetap. Pasalnya, laju inflasi yang tinggi secara global membuat tekanan pada pasar obligasi lebih besar. Seiring dengan sentimen tersebut, Susanto merekomendasikan investor untuk terus mencermati kondisi pasar global sebelum masuk ke instrumen ini. Menurutnya, strategi pembelian secara bertahap dapat dilakukan pada reksa dana saham berbasis dolar AS untuk mendapatkan return yang optimal.
Adapun, Star AM saat ini tengah menjalin kolaborasi dengan perbankan untuk menjual produk reksa dana dolarnya. Hal ini juga akan meningkatkan diversifikasi alternatif produk bagi nasabah perbankan. Susanto mengatakan, kerja sama tersebut diharapkan terealisasi pada pertengahan tahun 2022. “Sehingga, para nasabah juga guna memanfaatkan volatilitas kelas aset saham dolar AS saat ini,” ujarnya.