STAR Insight, Market Update 5 September 2022

AS melarang penjualan semikonduktor ke China dan Rusia, S&P 500 kembali turun

Pasar Amerika Serikat terlihat terus mengalami penurunan. Indeks S&P 500 mengalami koreksi sebanyak -3.29% sepanjang pekan lalu. Penurunan ini masih merupakan dampak dari pernyataan The Fed yang akan terus meningkatkan suku bunga untuk menghadapi inflasi. Selain itu, penurunan juga terjadi pada saham-saham semikonduktor setelah Amerika Serikat melarang NVIDIA untuk menjual beberapa produk nya ke Tiongkok dan Rusia oleh karena potensi penggunaanya untuk kepentingan militer di negara tersebut. Akibatnya, NVIDIA ($NVDA) jatuh sebanyak -16%, diikuti AMD ($AMD) -12%, dan Intel ($INTC) sebanyak -6.4% sepanjang pekan lalu.

 

BBM resmi naik, semakin menekan daya beli masyarakat

Pemerintah menaikkan harga Pertalite menjadi Rp10.000/liter (sebelumnya: Rp7.450), Solar (Solar) menjadi Rp6.800/liter (sebelumnya: Rp5.150/liter), sedangkan harga Pertamax nonsubsidi kini berada di Rp14.500 (sebelumnya: Rp12.500). Pada siklus ekonomi saat ini, dampak langsung dari kenaikan harga saat ini lebih parah bagi daya beli kelas menengah, terutama mereka yang bekerja di sektor formal karena kenaikan gaji belum terealisasi. Dinamika di segmen kelas bawah lebih menarik karena penciptaan lapangan kerja di sektor informal harus dipercepat karena pembukaan kembali ekonomi berlanjut. Selain itu, ada juga keputusan pemerintah untuk memberikan lebih banyak bantuan langsung tunai untuk menjaga segmen berpenghasilan rendah.

 

Purchasing Manager Index (PMI) Indonesia pada Agustus mencapai angka 51.7

Purchasing Manager Index merupakan suatu indikator bagi kegiatan perekonomian suatu negara, dimana akan dilakukan survey terhadap purchasing manager dari berbagai sektor bisnis. PMI dapat digunakan sebagai indikator dikarenakan dalam melakukan suatu pembelian, purchasing manager akan melihat trend perekonomian ke depan dimana bila mereka melihat bahwa perekonomian membaik maka mereka akan melakukan pembelian lebih banyak untuk memenuhi permintaan, dan sebaliknya. Angka PMI pada bulan Agustus yang mencapai 51.7 ( Ekonomi sedang kontraksi < 50 < Ekonomi sedang ekspansi) di dorong oleh permintaan domestik yang kuat, sedangkan permintaan dari ekspor masih berkontraksi selama tiga bulan berturut-turut.

ANALYSTS CERTIFICATION

The views expressed in this research report accurately reflect the analysts’ personal views about any and all of the subject securities or issuers; and no part of the research analyst’s compensation was, is, or will be, directly or indirectly, related to the specific recommendations or views expressed in the report.

DISCLAIMERS

This research is based on information obtained from sources believed to be reliable, but we do not make any representation or warranty nor accept any responsibility or liability as to its accuracy, completeness or correctness. Opinions expressed are subject to change without notice. This document is prepared for general circulation. Any recommendations contained in this document does not have regard to the specific investment objectives, financial situation and the particular needs of any specific addressee. This document is not and should not be construed as an offer or a solicitation of an offer to purchase or subscribe or sell any securities. PT. Surya Timur Alam Raya or its affiliates may seek or will seek investment or other business relationships with entities in this report.