STAR Insight, Market Update 12 September 2022

S&P 500 akhirnya ditutup hijau setelah turun selama 3 minggu

Setelah mengalami penurunan 3 minggu berturut-turut, pasar saham Amerika Serikat S&P 500 kembali menghijau pada perdagangan pekan lalu. Meskipun sentimen negatif The Fed mengenai peningkatan suku bunga masih menghantui pasar, investor melihat bahwa penurunan terkait ekspektasi suku bunga sudah cukup dalam, dan mulai mengambil kesempatan untuk kembali melakukan buy. Seluruh sektor mengalami peningkatan sepanjang pekan lalu, dengan peningkatan terbesar pada sektor Consumer Discretionary sebanyak +5.62%, Materials +4.94%, Financials +4.38%, dan Healthcare +4.35%. Secara keseluruhan, indeks S&P 500 mengalami peningkatan sebanyak +3.47% pada pekan lalu.

 

BBM resmi naik, semakin menekan daya beli masyarakat

Pertamina menaikkan harga BBM bersubsidi akhir pekan lalu sebesar 30,7% untuk Pertalite (RON 90) menjadi Rp10.000/liter, 32% untuk Solar menjadi Rp6.800/liter, dan 16,0% untuk Pertamax (RON 98) menjadi Rp14.500/liter. Hal ini dapat mengurangi beban keuangan pemerintah, meskipun beban tersebut tetap ada jika harga minyak bertahan di atas USD100/barel. Dalam skenario ini, beban fiskal akan ditambahkan sebesar IDR146,6tn, sehingga total pengeluaran IDR649tn pada tahun 2022 hanya untuk subsidi & kompensasi energi (sebelumnya: IDR502,4tn). Meskipun tingkat inflasi di bulan Agustus lebih rendah dari perkiraan dan PMI yang kuat, kenaikan harga bensin akan menyebabkan inflasi meningkat. Pada pertemuan BI berikutnya, kami melihat kemungkinan kenaikan suku bunga acuan BI sebesar 50bps.

 

Pemerintah menaikkan biaya minimum Ojol

Pemerintah akhirnya menaikkan biaya minimum untuk Ojek online (OJOL) efektif per 10 September 2022. Setelah sebelumnya tertunda dua kali, pemerintah akhirnya memutuskan untuk menaikkan minimum biaya walaupun kenaikannya tidak setinggi rencana awal, dimana minimum charge naik dari IDR 9rb-10rb menjadi IDR10.2k-11.2k atau 6-13% (vs sebelumnya IDR13k-13.5k) dan per km dari IDR2.25k-2.65k menjadi Rp2.55k-2.8k atau 6-13% ( vs sebelumnya Rp2.6k-2.7k).

Key Takeaways:

Setelah 3 minggu mengalami penurunan, pasar saham AS S&P500 kembali menghijau minggu lalu. Investor melihat bahwa penurunan terkait ekspektasi suku bunga sudah cukup dalam, dan mulai mengambil kesempatan untuk kembali melakukan pembelian.

Di dalam negeri sendiri, inflasi masih menghantui Indonesia karena adanya kenaikan BBM. Walaupun hal ini dapat meringankan beban keuangan pemerintah. Walaupun inflasi Agustus lebih rendah dari perkiraan namun tidak dapat dipungkiri kenaikan harga BBM akan terus mendorong laju inflasi sehingga kemungkinan kenaikan suku bunga acuan BI akan semakin besar. Lalu, akhirnya pemerintah meresmikan kenaikan biaya minimum ojek online yang tidak setinggi rencana awal.

ANALYSTS CERTIFICATION

The views expressed in this research report accurately reflect the analysts’ personal views about any and all of the subject securities or issuers; and no part of the research analyst’s compensation was, is, or will be, directly or indirectly, related to the specific recommendations or views expressed in the report.

DISCLAIMERS

This research is based on information obtained from sources believed to be reliable, but we do not make any representation or warranty nor accept any responsibility or liability as to its accuracy, completeness or correctness. Opinions expressed are subject to change without notice. This document is prepared for general circulation. Any recommendations contained in this document does not have regard to the specific investment objectives, financial situation and the particular needs of any specific addressee. This document is not and should not be construed as an offer or a solicitation of an offer to purchase or subscribe or sell any securities. PT. Surya Timur Alam Raya or its affiliates may seek or will seek investment or other business relationships with entities in this report.