STAR Insight, Market Update 21 November 2022
Ketidakpastian akan Suku Bunga Menekan Pasar Saham AS
Pasar saham Amerika Serikat S&P 500 ditutup sedikit melemah sebanyak -0.69% sepanjang perdagangan pekan lalu. Performa ini masih merefleksikan hasil rilis data inflasi bulan Oktober yang lebih rendah dari ekspektasi, namun juga tertekan oleh berita negatif dari komentar The Fed mengenai suku bunga. Pada pekan lalu The Fed menyampaikan bahwa kenaikan suku bunga lebih lanjut masih diperlukan untuk men-capai level kontraksi ekonomi yang ideal. Sementara untuk setinggi apa tingkat suku bunga yang diperlukan masih didiskusikan. Hal ini menjadi ketidakpastian bagi inves-tor, yang memberikan tekanan bagi pasar saham. Hanya 3 dari 11 sektor S&P 500 yang ditutup hijau sepanjang pekan lalu, yakni sektor yang dianggap defensif, dian-taranya Consumer Staples sebanyak +1.6%, Healthcare sebanyak +0.9%, dan Utilities sebanyak 0.8%.
Neraca Perdagangan kembali dilaporkan Surplus
Neraca Perdagangan Indonesia untuk bulan Oktober lalu dilaporkan surplus sebesar USD 5.76 Milyar, dimana pencapaian ini lebih tinggi dari ekspektasi pasar. Surplus ini merupakan yang ke-30 kali nya secara berturut-turut. Pencapaian ini didukung oleh pertumbuhan ekspor yang kuat sebesar +12.3% year-on-year, dari ekspor batu bara. Dari sisi impor bertumbuh sebesar +17.4% year-on-year didukung oleh pertumbuhan impor Consumer Goods, yang mana menandakan pemulihan konsumsi domestik yang baik.
BI Mengumumkan Kenaikan Suku Bunga menjadi 5.25%
Bank Indonesia mengumumkan untuk kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 0.5% menjadi 5.25% pada rapat pekan lalu. Menurut pandangan Bank Indonesia, saat ini inflasi di Indonesia belum mencapai puncak nya. Untuk inflasi pada akhir tahun 2022 diperkirakan berada di level 5.6%. Angka ini lebih rendah dari prediksi sebe-lumnya yakni pada 5.9%. Untuk rencana suku bunga kedepannya, Bank Indonesia belum memberikan arahan, namun menurut pandangan BI, The Fed masih akan meningkatkan suku bunga hingga kuartal pertama tahun 2023. Hal ini dapat menjadi indikasi bahwa suku bunga di Indonesia juga akan mengalami hal yang serupa.
Key Takeaways:
Indeks saham pasar Amerika Serikat S&P 500 ditutup lebih rendah sebanyak -0.69% sepanjang perdagangan pekan lalu oleh karena respon The Fed yang mengindikasikan masih akan menaikkan suku bunga untuk mencapai level kontraksi ekonomi yang ideal. Hal ini memberikan ketidakpastian bagi investor, sehingga menekan harga indeks saham di AS.
Untuk ekonomi dalam negeri, neraca perdagangan dilaporkan sur-plus untuk yang ke 30-kali nya secara berturut-turut. Pencapaian ini didukung oleh pertumbuhan ekspor sebesar +12.3% year-on-year, serta pertumbuhan impor sebesar +17.4% year-on-year. Selain itu, Bank Indonesia mengumumkan kenaikan suku bunga sebesar 0.5% menjadi 5.25%. Inflasi di Indonesia belum mencapai puncak nya, dan level inflasi pada akhir tahun 2022 diperkirakan berada pada level 5.6%. Rencana selanjutnya mengenai suku bunga belum di-umumkan kembali oleh Bank Indonesia, namun terindikasi masih akan mengikuti jejak The Fed yang masih akan meningkatkan suku bunga hingga kuartal pertama tahun 2023.
ANALYSTS CERTIFICATION
The views expressed in this research report accurately reflect the analysts’ personal views about any and all of the subject securities or issuers; and no part of the research analyst’s compensation was, is, or will be, directly or indirectly, related to the specific recommendations or views expressed in the report.
DISCLAIMERS
This research is based on information obtained from sources believed to be reliable, but we do not make any representation or warranty nor accept any responsibility or liability as to its accuracy, completeness or correctness. Opinions expressed are subject to change without notice. This document is prepared for general circulation. Any recommendations contained in this document does not have regard to the specific investment objectives, financial situation and the particular needs of any specific addressee. This document is not and should not be construed as an offer or a solicitation of an offer to purchase or subscribe or sell any securities. PT. Surya Timur Alam Raya or its affiliates may seek or will seek investment or other business relationships with entities in this report.