STAR Insight, Market Update 30 Januari 2023

Sentimen Positif terhadap Kebijakan The Fed, S&P 500 menguat 2.47%

Pasar saham Amerika Serikat S&P 500 ditutup menguat sebanyak 2.47% sepanjang perdagangan pekan lalu. Para pelaku pasar telah mengubah pandangannya terhadap The Fed. Sebelumnya pasar menganggap The Fed akan masih mengambil aksi perlam-batan perekonomian yang tetap agresif. Namun seiring menurunnya inflasi, konsen-sus kini mengantisipasi kebijakan kenaikan suku bunga yang lebih kecil, yakni sebanyak 25 bps (0.25%). Sembilan dari sebelas sektor S&P 500 ditutup menguat, dengan peningkatan terbesar pada sektor Consumer Discretionary sebanyak +6.38%, sektor Teknologi sebanyak +4.07%, serta Communication Services +3.28%.

Pertumbuhan Uang Beredar pada Desember 8.3% YoY

Indikator Likuiditas perekonomian atau uang beredar (M2 Money Supply) Indonesia pada bulan Desember 2022 berada pada posisi Rp 8,525.5 Triliun, mengalami pertum-buhan sebanyak 8.3% YoY, sedikit lebih lambat dibandingkan pertumbuhan pada bu-lan November sebanyak 9.5% YoY. Perkembangan M2 pada Desember 2022 terutama dipengaruhi oleh perkembangan aktiva luar negeri bersih (Net Foreign Asset) tercatat tumbuh positif sebesar 4.9% YoY, lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 1%. To-tal aset asing yang masuk pada bulan Desember berjumlah USD 0.3 Milyar. Asing menambah posisi nya di obligasi negara sebanyak USD 1.6 Milyar, dan keluar dari saham sebanyak USD 1.3 Milyar. Sementara itu, penyaluran kredit pada bulan Desem-ber 2022 tumbuh 11% YoY, sedikit meningkat dibandingkan pertumbuhan 10,9% bu-lan sebelumnya, seiring dengan perkembangan kredit produktif dan konsumtif. Se-dangkan dari sisi aktiva dalam negeri bersih (Net Domestic Asset) mengalami perlam-batan dari periode bulan sebelumnya oleh karena penurunan jumlah pengeluaran negara.

BI Tingkatkan Suku Bunga ke 5.75%, Kemungkinan Kenaikan Terakhir untuk 2023

Bank Indonesia kembali menaikkan suku bunga acuan sebanyak 25 bps ke level 5.75%, sesuai ekspektasi konsensus. Menurut BI, kenaikan ini diperlukan sebagai tin-dakan pencegahan untuk menghadapi gejolak perekonomian global guna menjaga tingkat inflasi dan nilai tukar rupiah. Bank Indonesia memprediksi tingkat inflasi untuk 2023 sebesar 2-4%, lebih rendah dibandingkan tahun 2022. Sejauh ini BI telah menaikkan suku bunga sebanyak 225 bps (2.25%), Dewan Gubernur BI, Perry Warjiyo menyatakan bahwa level disaat ini sudah cukup untuk menahan laju inflasi. Oleh ka-rena itu konsensus kini berekspektasi BI tidak akan kembali meningkatkan suku bunga sepanjang tahun 2023 ini.

Key Takeaways:

Indeks saham pasar Amerika Serikat S&P 500 ditutup menguat 2.47% pada perdagangan pekan lalu. Hal ini didorong oleh sentimen positif pelaku pasar terhadap The Fed. Berdasarkan data inflasi terakhir, menunjukkan mulai ter-jadi penurunan inflasi. Hal ini menguatkan ekspektasi bahwa The Fed akan segera memperlambat kenaikan suku bunga. Untuk pertemuan the Fed selan-jutnya pada akhir Januari mendatang, konsensus memperkirakan kenaikan sebanyak 0.25%.

Untuk ekonomi dalam negeri, indikator likuiditas perekonomian atau uang beredar pada Desember lalu berada pada posisi Rp 8,525.5 Triliun, mengalami pertumbuhan sebanyak 8.3% YoY. Perkembangan M2 pada Desember 2022 terutama dipengaruhi oleh perkembangan aktiva luar negeri bersih dan pen-yaluran kredit. Aktiva luar negeri bersih tercatat tumbuh positif sebesar 4,9%. Sementara itu, penyaluran kredit bertumbuh 11% YoY. Dalam berita ekonomi lainnya, Bank Indonesia meningkatkan suku bunga sebanyak 25 bps ke level 5.75%. Berdasarkan pernyataan BI, mengindikasikan bahwa kenaikan ini mungkin adalah yang terakhir kali nya untuk 2023.

ANALYSTS CERTIFICATION

The views expressed in this research report accurately reflect the analysts’ personal views about any and all of the subject securities or issuers; and no part of the research analyst’s compensation was, is, or will be, directly or indirectly, related to the specific recommendations or views expressed in the report.

DISCLAIMERS

This research is based on information obtained from sources believed to be reliable, but we do not make any representation or warranty nor accept any responsibility or liability as to its accuracy, completeness or correctness. Opinions expressed are subject to change without notice. This document is prepared for general circulation. Any recommendations contained in this document does not have regard to the specific investment objectives, financial situation and the particular needs of any specific addressee. This document is not and should not be construed as an offer or a solicitation of an offer to purchase or subscribe or sell any securities. PT. Surya Timur Alam Raya or its affiliates may seek or will seek investment or other business relationships with entities in this report.