STAR Insight, Market Update 6 Februari 2023

The Fed naikkan Suku Bunga ke 4.75%, S&P 500 menguat 1.6%

Pasar saham Amerika Serikat S&P 500 ditutup menguat sebanyak 1.6% sepanjang perdagangan pekan lalu. Sentimen pasar secara garis besar mengalami perkem-bangan positif setelah pertemuan The Fed pada hari Rabu lalu, dimana Jerome Powell mengatakan telah terlihat tanda-tanda perbaikan inflasi. The Fed meningkatkan suku bunga sebanyak 25 bps (0.25%) ke level 4.75%, sesuai dengan ekspektasi pasar. Mes-kipun demikian, laporan ketenagakerjaan kembali memberikan sentimen yang kurang baik bagi pasar. Pada laporan ketenagakerjaan bulan Januari 2023, jumlah pekerjaan baru berada pada level 517 ribu pekerjaan, jauh diatas konsensus 185 ribu, dan naik hampir dua kali lipat dari 260 ribu pada bulan Desember. Akibatnya angka pengang-guran turun ke level 3.4%, posisi terendah sejak 1969. Para pelaku pasar mengkha-watirkan pembalikan arah suku bunga tidak akan dilakukan dalam waktu dekat bila situasi ketenagakerjaan masih mengalami penguatan. Sektor communication services mengalami peningkatan sebanyak +5.3%, dan sektor Teknologi mengalami pening-katan +3.7%. Sedangkan sektor Energi mengalami penurunan cukup dalam -5.9% oleh karena penurunan harga minyak dunia.

Inflasi Indonesia pada Januari 5.3%

Laporan inflasi pada bulan Januari menunjukkan level 5.3% YoY atau 0.3% MoM, lebih rendah dibandingkan konsensus 5.4% YoY. Kenaikan inflasi dipengaruhi oleh kenaikan harga makanan, terutama beras yang meningkat sebanyak +2.34% dibandingkan bu-lan sebelumnya, dan harga cabai merah yang meningkat sebanyak +10.9% dibanding-kan bulan sebelumnya. Untuk menanggulangi kenaikan harga beras, pemerintah telah memfinalisasi rencana impor beras sebanyak 500,000 ton pada akhir bulan Februari. Selain itu, harga transportasi mengalami penurunan sebanyak -1.15% MoM di-pengaruhi oleh penurunan harga tiket pesawat dan penurunan harga bahan bakar.

Rupiah kembali menguat ke kisaran 14,800

Nilai tukar Rupiah kembali mengalami penguatan, berhasil menembus angka 15,000 dan saat ini berada di kisaran 14,800, terkuat sejak September 2022. Dibandingkan dengan negara tetangga, Rupiah berada pada posisi ke-2 sebagai mata uang terkuat sejak awal 2023, di belakang Thailand Baht. Dalam berita ekonomi lainnya, arus inves-tor asing telah kembali ke obligasi negara, dengan inflow sebanyak USD 3.2 Milyar, meningkatkan persentase kepemilikan asing sebanyak 70 bps ke level 15.1% pada bulan Januari lalu.

Key Takeaways:

Indeks saham pasar Amerika Serikat S&P 500 ditutup menguat 1.6% pada perdagangan pekan lalu. Hal ini didorong oleh sentimen positif pelaku pasar terhadap aksi kenaikan suku bunga The Fed yang sesuai dengan konsensus sebanyak 25 bps ke level 4.75%. Meskipun demikian masih ada sentimen negatif mengenai penguatan situasi ketenagakerjaan di AS, yang berpotensi mengundur keputusan pembalikan arah suku bunga The Fed.

Untuk ekonomi dalam negeri, laporan inflasi Indonesia untuk bulan Januari 2023 berada pada level 5.3% YoY, atau 0.3% MoM, lebih rendah dibandingkan konsensus 5.4% YoY. Kenaikan ini dipengaruhi oleh kenaikan harga makanan, terutama beras yang meningkat sebanyak +2.34% dibandingkan bulan sebe-lumnya.

Dari sisi nilai tukar Rupiah, kembali mengalami penguatan, berhasil menem-bus angka 15,000 dan saat ini berada di kisaran 14,800, terkuat sejak Septem-ber 2022. Dibandingkan dengan negara tetangga, Rupiah berada pada posisi ke-2 sebagai mata uang terkuat sejak awal 2023.

ANALYSTS CERTIFICATION

The views expressed in this research report accurately reflect the analysts’ personal views about any and all of the subject securities or issuers; and no part of the research analyst’s compensation was, is, or will be, directly or indirectly, related to the specific recommendations or views expressed in the report.

 

DISCLAIMERS

This research is based on information obtained from sources believed to be reliable, but we do not make any representation or warranty nor accept any responsibility or liability as to its accuracy, completeness or correctness. Opinions expressed are subject to change without notice. Contents in this research is intended to be used and must be used for informational purposes only. It is very important to do your own analysis before making any investment based on your own personal circumstances. You should take independent financial advice from a professional in connection with, or independently research and verify, any information that you find on our report and wish to rely upon, whether for the pur-pose of making an investment decision or otherwise. Any recommendations contained in this document does not have regard to the specific investment objectives, financial situation and the particular needs of any specific addressee. This document is not and should not be construed as an offer or a solicitation of an offer to purchase or subscribe or sell any securities. PT. Surya Timur Alam Raya or its affiliates may seek or will seek investment or other business relationships with entities in this report.