STAR Insight, Market Update 8 Mei 2023
The Fed Naikkan Suku Bunga, Sentimen Perbankan Regional AS Negatif
Pasar saham Amerika Serikat S&P 500 ditutup turun sebanyak -0.8% sepanjang perdagangan pekan lalu. Sentimen selama seminggu terakhir cendering negatif akibat kekhawatiran stabilitas sektor perbankan regional. Pekan dimulai dengan First Republic Bank yang diambil alih oleh JPMorgan dalam kesepakatan yang dipimpin pemerintah – sebuah penyelamatan yang dilakukan setelah bank tersebut mengungkapkan penarikan deposito lebih dari $70 miliar. Pada hari Kamis, saham PacWest Bancorp dan Western Alliance anjlok setelah laporan bahwa kedua bank tersebut sedang menjelajahi opsi strategis. Sementara itu, First Horizon merosot setelah membatalkan rencana penggabungan dengan TD Bank karena ketidakpastian persetujuan regulasi. Dari sisi kebijakan suku bunga, pada pertemuan minggu lalu The Fed menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin. Berdasarkan CME FedWatch, 88% pelaku pasar memperkirakan The Fed akan mempertahankan level suku bunga pada pertemuan di bulan Juni nanti. 8 dari 11 sektor ditutup merah, dengan penurunan terbesar pada sektor Energi sebanyak -5.81%, diikuti sektor Finansial -2.65%, dan Communication Services sebesar -2.29%.
Inflasi April dilaporkan 4.33%, Lebih Rendah dari Konsensus
Inflasi Indonesia pada bulan April dilaporkan sebesar 4.33%, lebih rendah dari ekspektasi konsensus 4.36%. Level ini dianggap dapat mendukung target inflasi yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dibawah 4% untuk tahun 2023. Harga makanan naik sebesar 3.77% dibandingkan tahun sebelumnya pada bulan April, jauh lebih rendah dari inflasi makanan tahun lalu sebesar 5.44%. Kenaikan yang moderat ini disebabkan oleh pasokan makanan yang cukup. Inflasi pada sektor transportasi tercatat cukup tinggi sebesar 12% dibandingkan tahun sebelumnya karena adanya peningkatan mobilitas selama musim mudik, yang mencapai 26,3 juta mobilitas dan merupakan peningkatan 45% dari tahun sebelumnya. Dengan inflasi yang relatif stabil dan nilai tukar rupiah yang kuat, konsensus memperkirakan Bank Indonesia (BI) tidak akan menaikkan suku bunga pada pertemuan mendatang di 25 Mei 2023.
Harga BBM Turun; Kementerian Perdagangan ubah DMO Minyak Goreng
Pada awal bulan ini, Pertamina melakukan perubahan harga BBM, yang menyebabkan penurunan harga pada beberapa jenis bahan bakar. Dexlite mengalami penurunan sebanyak 3.8%, dengan harga baru 13,700 per liter. Selain itu, Pertamina Dex juga mengalami penurunan sebanyak 5.2%, dengan harga baru 14,600 per liter. Sedangkan harga bahan bakar Pertamax dan Pertamax Turbo tidak mengalami perubahan, tetap pada harga 13,300 per liter dan 15,000 per liter. Dalam berita ekonomi lainnya, Kementerian Perdagangan merevisi kebijakan DMO (Domestic Market Obligation, atau wajib pasok kebutuhan dalam negeri) minyak goreng. Pada peraturan sebelumnya di bulan Februari, DMO minyak goreng ditentukan sebanyak 450,000 ton per bulan. Pada peraturan yang diperbarui, Kementerian Perdagangan menurunkan tingkat DMO ke 300,000 ton per bulan. Selain itu, aturan DMO untuk minyak mentah kelapa sawit (CPO) juga direvisi dengan rasio untuk ekspor dari sebelumnya 1:6 menjadi 1:4. Kebijakan ini ditujukan untuk menjaga kestabilan harga dan pasokan minyak goreng di pasaran.
Key Takeaways:
Pasar saham Amerika Serikat S&P 500 ditutup turun sebanyak -0.8% sepanjang perdagangan pekan lalu. Sentimen selama seminggu terakhir cendering negatif akibat kekhawatiran stabilitas sektor perbankan regional. Dari sisi kebijakan suku bunga, pada pertemuan minggu lalu The Fed menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin. Berdasarkan CME FedWatch, 88% pelaku pasar memperkirakan The Fed akan mempertahankan level suku bunga pada pertemuan di bulan Juni nanti.
Untuk ekonomi dalam negeri, Inflasi Indonesia pada bulan April dilaporkan sebesar 4.33%, lebih rendah dari ekspektasi konsensus 4.36%. Harga makanan naik sebesar 3.77% dibandingkan tahun sebelumnya pada bulan April 2022, jauh lebih rendah dari inflasi makanan tahun lalu sebesar 5.44%. Kenaikan yang moderat ini disebabkan oleh pasokan makanan yang cukup. Inflasi pada sektor transportasi tercatat cukup tinggi sebesar 12% dibandingkan tahun sebelumnya karena adanya peningkatan mobilitas selama musim mudik.
Dalam berita dalam negeri lainnya, Pada awal bulan ini, Pertamina melakukan perubahan harga BBM, yang menyebabkan penurunan harga pada beberapa jenis bahan bakar, yakni Dexlite dan Pertamina Dex, masing-masing mengalami penurunan harga ke 13,700 per liter dan 14,600 per liter.
Selain itu, Kementerian Perdagangan merevisi kebijakan DMO (Domestic Market Obligation, atau wajib pasok kebutuhan dalam negeri) minyak goreng. Pada peraturan sebelumnya di bulan Februari, DMO minyak goreng ditentukan sebanyak 450,000 ton per bulan. Pada peraturan yang diperbarui, Kementerian Perdagangan menurunkan tingkat DMO ke 300,000 ton per bulan. Kebijakan ini ditujukan untuk menjaga kestabilan harga dan pasokan minyak goreng di pasaran.
ANALYSTS CERTIFICATION
The views expressed in this research report accurately reflect the analysts’ personal views about any and all of the subject securities or issuers; and no part of the research analyst’s compensation was, is, or will be, directly or indirectly, related to the specific recommendations or views expressed in the report.
DISCLAIMERS
This research is based on information obtained from sources believed to be reliable, but we do not make any representation or warranty nor accept any responsibility or liability as to its accuracy, completeness or correctness. Opinions expressed are subject to change without notice. Contents in this research is intended to be used and must be used for informational purposes only. It is very important to do your own analysis before making any investment based on your own personal circumstances. You should take independent financial advice from a professional in connection with, or independently research and verify, any information that you find on our report and wish to rely upon, whether for the pur-pose of making an investment decision or otherwise. Any recommendations contained in this document does not have regard to the specific investment objectives, financial situation and the particular needs of any specific addressee. This document is not and should not be construed as an offer or a solicitation of an offer to purchase or subscribe or sell any securities. PT. Surya Timur Alam Raya or its affiliates may seek or will seek investment or other business relationships with entities in this report.