Pasar Predikasi The Fed Kembali Naikkan Suku Bunga
Pasar Predikasi The Fed Kembali Naikkan Suku Bunga
Pasar saham Amerika Serikat S&P 500 ditutup turun sebanyak -1.15% sepanjang perdagangan pekan lalu. Seiring dengan sinyal hawkish dari risalah The Fed, indikator ekonomi mengenai pasar tenaga kerja juga mempengaruhi sentimen. Laporan ADP mengenai perekrutan swasta menunjukkan penambahan sebanyak 497 ribu pekerjaan pada bulan Juni, secara signifikan diatas ekspektasi konsensus 228 ribu dan bulan Mei lalu sebanyak 267 ribu. Laporan ini menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja dalam posisi yang tangguh. Faktor lain yang memberi tekanan pada indeks acuan adalah turunnya saham-saham teknologi setelah rally masif yang dipicu oleh antusiasme seputar kecerdasan buatan. Menurut CME FedWatch tool, pasar kini memprediksikan probabilitas 92% untuk kenaikan 25 basis poin oleh The Fed pada pertemuan bulan ini.
Inflasi Indonesia 3.52%, Terendah dalam 14 Bulan Terakhir
Inflasi Indonesia mencapai titik terendah dalam 14 bulan terakhir, dengan mencatatkan inflasi pada bulan Juni sebesar 3.52% YoY, dibawah perkiraan konsensus sebesar 3.63% YoY. Penurunan tarif bahan bakar dan harga pangan yang terkendali, meski di tengah perayaan Idul Adha, menjadi penyebab utama inflasi terendah sejak April 2022 ini. Penurunan harga minyak dunia sebanyak -12.8% sejak awal tahun mendorong penurunan harga bahan bakar non-subsidi seperti Pertamax turbo dan Pertamax. Dalam konteks harga makanan, mengalami kenaikan hanya 1.45% YoY, yang merupakan kenaikan terlambat sejak September 2020. Menyikapi kondisi penurunan inflasi ini, Bank Indonesia (BI) akan tetap fokus pada kestabilan makroekonomi, dan memantau pergerakan suku bunga global. Meski harga pangan mengalami pertumbuhan moderat pada Juni, potensi dampak El Nino pada produktivitas tanaman, dan dampaknya terhadap harga pangan, masih menjadi perhatian BI.
Pertumbuhan Kredit Sistem Perbankan
Laporan sistem perbankan pada bulan Mei melaporkan pertumbuhan kredit secara keseluruhan mengalami pertumbuhan sebesar 9.4% YoY, yang merupakan angka tertinggi sejak bulan Desember 2022 lalu. Pendorong pertumbuhan ini berasal dari pinjaman investasi, terutama dari sektor manufaktur. Kredit konsumsi mengalami pertumbuhan 9.7% YoY, tertinggi sejak awal 2019, dengan pendorong utama dari kredit kendaraan.
Key Takeaways
Pasar saham Amerika Serikat S&P 500 ditutup turun sebanyak -1.15% sepanjang perdagangan pekan lalu. Seiring dengan sinyal hawkish dari risalah The Fed, indikator ekonomi mengenai pasar tenaga kerja yang tangguh. Faktor lain yang memberi tekanan pada indeks acuan adalah turunnya saham-saham teknologi setelah rally masif yang dipicu oleh antusiasme seputar kecerdasan buatan. Menurut CME FedWatch tool, pasar kini memprediksikan probabilitas 92% untuk kenaikan 25 basis poin oleh The Fed pada pertemuan bulan ini.
Untuk ekonomi dalam negeri, inflasi Indonesia mencapai titik terendah dalam 14 bulan terakhir, dengan mencatatkan inflasi pada bulan Juni sebesar 3.52% YoY, dibawah perkiraan konsensus sebesar 3.63% YoY. Penurunan tarif bahan bakar dan harga pangan yang terkendali, meski di tengah perayaan Idul Adha, menjadi penyebab utama inflasi terendah sejak April 2022 ini. Dalam laporan ekonomi lainnya, laporan sistem perbankan pada bulan Mei melaporkan pertumbuhan kredit secara keseluruhan mengalami pertumbuhan sebesar 9.4% YoY, yang merupakan angka tertinggi sejak bulan Desember 2022 lalu.
ANALYSTS CERTIFICATION
The views expressed in this research report accurately reflect the analysts’ personal views about any and all of the subject securities or issuers; and no part of the research analyst’s compensation was, is, or will be, directly or indirectly, related to the specific recommendations or views expressed in the report.
DISCLAIMERS
This research is based on information obtained from sources believed to be reliable, but we do not make any representation or warranty nor accept any responsibility or liability as to its accuracy, completeness or correctness. Opinions expressed are subject to change without notice. Contents in this research is intended to be used and must be used for informational purposes only. It is very important to do your own analysis before making any investment based on your own personal circumstances. You should take independent financial advice from a professional in connection with, or independently research and verify, any information that you find on our report and wish to rely upon, whether for the pur-pose of making an investment decision or otherwise. Any recommendations contained in this document does not have regard to the specific investment objectives, financial situation and the particular needs of any specific addressee. This document is not and should not be construed as an offer or a solicitation of an offer to purchase or subscribe or sell any securities. PT. Surya Timur Alam Raya or its affiliates may seek or will seek investment or other business relationships with entities in this report.