Inflasi Inti AS Dibawah Ekspektasi, S&P 500 ditutup hijau

Inflasi Inti AS Dibawah Ekspektasi, S&P 500 ditutup hijau

Pasar saham Amerika Serikat S&P 500 ditutup naik sebanyak +2.42% sepanjang perdagangan pekan lalu. Sebagian besar sentimen positif pada pekan ini didorong oleh data inflasi. Pada Rabu lalu, laporan Core CPI (Indeks Harga Konsumen Inti) bulan Juni menunjukkan kenaikan 0.2% dibandingkan bulan sebelumnya, merupakan peningkatan terkecil dalam lebih dari dua tahun. Selain itu kenaikan juga didukung oleh laporan Core PPI (Indeks Harga Produsen Inti) yang menunjukkan kenaikan sebanyak 0.1% dibandingkan bulan sebelumnya, lebih rendah dibandingkan ekspektasi konsensus pada 0.2%. Hasil inflasi yang lebih rendah memberikan harapan agar The Fed segera mengakhiri siklus kenaikan suku bunga. Seluruh sektor S&P 500 mengalami kenaikan sepanjang perdagangan pekan lalu.

Cadangan Devisa Turun $1.8 Milyar pada Bulan Juni

Cadangan Devisa Indonesia mengalami penurunan sebanyak $1.8 milyar menjadi $137.5 milyar pada akhir Juni 2023. Penurunan ini sebagian besar diantisipasi karena jatuh tempo obligasi global senilai sekitar USD 1,6 Miliar, tanpa ada penerbitan baru selama periode yang sama. Selain itu, penurunan juga disebabkan oleh penurunan dari neraca perdagangan, yang turun ke titik terendah selama tiga tahun sebesar $0.44 milyar pada bulan Mei. Hal ini disebabkan oleh harga komoditas ekspor utama Indonesia seperti batubara dan CPO yang melemah, sejalan dengan penurunan permintaan dari China. Level cadangan devisa saat ini setara dengan 6.1 bulan impor atau 6 bulan impor ditambah pembayaran utang eksternal pemerintah. Level ini juga dianggap cukup untuk menstabilkan Rupiah jika diperlukan.

Rupiah telah menunjukkan apresiasi sejak awal tahun (YTD) sebesar +2.8%. Kenaikan ini relatif lebih baik dibandingkan dengan Baht Thailand di -2%, Ringgit Malaysia di -6.1%, dan Rupee India di +0.3% YTD. Aliran masuk asing sebesar $6.7 milyar sejak awal tahun, yang berasal dari pasar obligasi sebesar $5.6 milyar dan pasar saham sebesar $1.1 milyar juga berkontribusi terhadap apresiasi Rupiah. Pandangan konsensus untuk nilai tukar Rupiah berada pada kisaran 14,700 – 15,200 untuk tahun ini. Konsensus melihat tidak banyak katalis untuk mendorong apresiasi Rupiah, kecuali terjadi pivot oleh The Fed.

Indeks Kepercayaan Konsumen Sedikit Menurun

Bank Indonesia melaporkan penurunan pada indeks kepercayaan konsumen (CCI) untuk bulan Juni 2023, ke level 127.1 dari 128.3 pada bulan sebelumnya. Penurunan ini dikaitkan dengan penurunan di semua komponen CCI. Meskipun mengalami penurunan, kepercayaan konsumen tetap kuat karena masih berada dalam zona optimis dengan indeks di atas 100.

Key Takeaways

Pasar saham Amerika Serikat S&P 500 ditutup naik sebanyak +2.42% sepanjang perdagangan pekan lalu. Sebagian besar sentimen positif pada pekan ini didorong oleh data inflasi. Pada Rabu lalu, laporan Core CPI (Indeks Harga Konsumen Inti) bulan Juni menunjukkan kenaikan 0.2% dibandingkan bulan sebelumnya, merupakan peningkatan terkecil dalam lebih dari dua tahun. Selain itu kenaikan juga didukung oleh laporan Core PPI (Indeks Harga Produsen Inti) yang menunjukkan kenaikan sebanyak 0.1% dibandingkan bulan sebelumnya, lebih rendah dibandingkan ekspektasi konsensus pada 0.2%.

Untuk ekonomi dalam negeri, cadangan devisa Indonesia mengalami penurunan sebanyak $1.8 milyar menjadi $137.5 milyar pada akhir Juni 2023. Penurunan ini sebagian besar diantisipasi karena jatuh tempo obligasi global senilai sekitar USD 1,6 Miliar, tanpa ada penerbitan baru selama periode yang sama. Level cadangan devisa saat ini setara dengan 6.1 bulan impor atau 6 bulan impor ditambah pembayaran utang eksternal pemerintah. Level ini juga dianggap cukup untuk menstabilkan Rupiah jika diperlukan.

Rupiah telah menunjukkan apresiasi sejak awal tahun (YTD) sebesar +2.8%. Pandangan konsensus untuk nilai tukar Rupiah berada pada kisaran 14,700 – 15,200 untuk tahun ini. Konsensus melihat tidak banyak katalis untuk mendorong apresiasi Rupiah, kecuali terjadi pivot oleh The Fed.

Dalam berita ekonomi lainnya, Bank Indonesia melaporkan penurunan pada indeks kepercayaan konsumen (CCI) untuk bulan Juni 2023, ke level 127.1 dari 128.3 pada bulan sebelumnya. Meskipun mengalami penurunan, kepercayaan konsumen tetap kuat karena masih berada dalam zona optimis dengan indeks di atas 100.

ANALYSTS CERTIFICATION

The views expressed in this research report accurately reflect the analysts’ personal views about any and all of the subject securities or issuers; and no part of the research analyst’s compensation was, is, or will be, directly or indirectly, related to the specific recommendations or views expressed in the report.

 

DISCLAIMERS

This research is based on information obtained from sources believed to be reliable, but we do not make any representation or warranty nor accept any responsibility or liability as to its accuracy, completeness or correctness. Opinions expressed are subject to change without notice. Contents in this research is intended to be used and must be used for informational purposes only. It is very important to do your own analysis before making any investment based on your own personal circumstances. You should take independent financial advice from a professional in connection with, or independently research and verify, any information that you find on our report and wish to rely upon, whether for the pur-pose of making an investment decision or otherwise. Any recommendations contained in this document does not have regard to the specific investment objectives, financial situation and the particular needs of any specific addressee. This document is not and should not be construed as an offer or a solicitation of an offer to purchase or subscribe or sell any securities. PT. Surya Timur Alam Raya or its affiliates may seek or will seek investment or other business relationships with entities in this report.