BI Diperkirakan Tahan Suku Bunga Bulan Ini
Pelaku Pasar Prediksi The Fed Naikkan Suku Bunga Bulan Ini
Pasar saham Amerika Serikat S&P 500 ditutup naik sebanyak +0.69% sepanjang perdagangan pekan lalu. The Fed akan mengadakan pertemuan pada minggu ini untuk menentukan arah suku bunga. Menurut CME FedWatchTool, hampir seluruh pelaku pasar sebanyak 99.8% memprediksikan bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga pada pertemuan tersebut sebesar 0.25%. Meskipun data inflasi inti AS telah menunjukkan penurunan, JPMorgan melihat The Fed masih memerlukan beberapa hasil inflasi yang positif untuk benar-benar mengubah arah suku bunga nya. 7 dari 11 sektor S&P 500 ditutup hijau, dengan kenaikan tertinggi pada sektor Energi dan Healthcare, masing-masing sebesar 3.53% dan 3.46%.
BI Diperkirakan Tahan Suku Bunga Bulan Ini
Bank Indonesia diperkirakan akan menahan suku bunga di level 5.75% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) pekan ini, didukung oleh situasi inflasi yang melandai serta nilai tukar Rupiah yang relatif stabil. Inflasi pada bulan Juni dilaporkan sebesar 3.52%, lebih rendah dari bulan Mei sebesar 4%. Namun, mulai muncul spekulasi bahwa akan ada kemungkinan Bank Indonesia akan menaikkan suku bunga sebesar 0.25% sepanjang paruh kedua tahun ini (2H23) untuk menjaga kesetaraan suku bunga dengan FFR (Fed Funds Rate). Spread antara BI rate dan FFR telah mencapai level terendah sebesar 0.5%, dibandingkan 3.5% pada masa pra-pandemi. Perkiraan pasar bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga pada pertemuan bulan Juli juga semakin mendukung kemungkinan akan kenaikan oleh Bank Indonesia ini.
Rencana Impor Daging Sapi
Pemerintah mengumumkan rencana untuk mengimpor daging sapi dari Afrika Selatan dalam upaya mengurangi ketergantungannya pada impor dari Australia dan mengurangi tekanan harga ritel. Saat ini, Australia merupakan sumber impor daging sapi ke Indonesia sebanyak 123ribu ton, diikuti India sebanyak 85ribu ton. Sedangkan produksi daging sapi domestik terus mengalami penurunan sejak 2019 lalu. Harga daging sapi di Indonesia telah diperdagangkan 6,6% di atas level Januari 2022 di IDR130k/kg selama 15 bulan terakhir. Indonesia juga perlu memenuhi 40-45% dari pasokan daging sapinya dari luar negeri pada tahun 2023 di tengah tren produksi domestik yang menurun.
Key Takeaways
Pasar saham Amerika Serikat S&P 500 ditutup naik sebanyak +0.69% sepanjang perdagangan pekan lalu. Menurut CME FedWatchTool, hampir seluruh pelaku pasar sebanyak 99.8% memprediksikan bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga pada pertemuan pekan ini sebesar 0.25%. Meskipun data inflasi inti AS telah menunjukkan penurunan, JPMorgan melihat The Fed masih memerlukan beberapa hasil inflasi yang positif untuk benar-benar mengubah arah suku bunga nya.
Untuk ekonomi dalam negeri, Bank Indonesia diperkirakan akan menahan suku bunga di level 5.75% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) pekan ini, didukung oleh situasi inflasi yang melandai serta nilai tukar Rupiah yang relatif stabil. Namun, mulai muncul spekulasi bahwa akan ada kemungkinan Bank Indonesia akan menaikkan suku bunga sebesar 0.25% sepanjang paruh kedua tahun ini (2H23) untuk menjaga kesetaraan suku bunga dengan FFR (Fed Funds Rate). Spread antara BI rate dan FFR telah mencapai level terendah sebesar 0.5%, dibandingkan 3.5% pada masa pra-pandemi. Perkiraan pasar bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga pada pertemuan bulan Juli juga semakin mendukung kemungkinan akan kenaikan oleh Bank Indonesia ini.
Dalam berita ekonomi lainnya, pemerintah mengumumkan rencana untuk mengimpor daging sapi dari Afrika Selatan dalam upaya mengurangi ketergantungannya pada impor dari Australia dan mengurangi tekanan harga ritel. Harga daging sapi di Indonesia telah diperdagangkan 6,6% di atas level Januari 2022 di IDR130k/kg selama 15 bulan terakhir. Indonesia juga perlu memenuhi 40-45% dari pasokan daging sapinya dari luar negeri pada tahun 2023 di tengah tren produksi domestik yang menurun.
ANALYSTS CERTIFICATION
The views expressed in this research report accurately reflect the analysts’ personal views about any and all of the subject securities or issuers; and no part of the research analyst’s compensation was, is, or will be, directly or indirectly, related to the specific recommendations or views expressed in the report.
DISCLAIMERS
This research is based on information obtained from sources believed to be reliable, but we do not make any representation or warranty nor accept any responsibility or liability as to its accuracy, completeness or correctness. Opinions expressed are subject to change without notice. Contents in this research is intended to be used and must be used for informational purposes only. It is very important to do your own analysis before making any investment based on your own personal circumstances. You should take independent financial advice from a professional in connection with, or independently research and verify, any information that you find on our report and wish to rely upon, whether for the pur-pose of making an investment decision or otherwise. Any recommendations contained in this document does not have regard to the specific investment objectives, financial situation and the particular needs of any specific addressee. This document is not and should not be construed as an offer or a solicitation of an offer to purchase or subscribe or sell any securities. PT. Surya Timur Alam Raya or its affiliates may seek or will seek investment or other business relationships with entities in this report.