Pasar Global
Pada November, Headline CPI AS meningkat menjadi 2,75% (vs. 2,6% sebelumnya), sementara Core CPI tetap tinggi di 3,3%. Laporan CPI November menunjukkan perkembangan yang kurang menggembirakan, dengan kenaikan inflasi yang didorong oleh kategori Barang, Makanan, dan Energi.
Tren inflasi bergerak ke arah yang tidak diinginkan selama dua bulan berturut-turut, memunculkan kekhawatiran di FOMC bahwa pencapaian target inflasi 2% mengalami stagnasi.
Namun, ada beberapa perkembangan positif: komponen inflasi yang biasanya paling sulit, seperti sewa, mencatat kenaikan paling lambat dalam hampir 3,5 tahun. Selain itu, kenaikan premi asuransi kendaraan bermotor—salah satu penyebab tekanan inflasi yang persisten—mulai moderat. Faktor-faktor ini membantu memperlambat inflasi di sektor jasa. Pendinginan yang berkelanjutan di area ini dapat memperbaiki prospek inflasi, meskipun tarif yang akan diberlakukan oleh pemerintahan baru Trump menghadirkan risiko tambahan.
Meskipun demikian, Federal Reserve diperkirakan tetap akan melakukan pemangkasan suku bunga untuk ketiga kalinya secara berturut-turut minggu ini guna mendukung pasar tenaga kerja yang mulai melemah. Tingkat pengangguran AS naik menjadi 4,2% pada November setelah stabil di 4,1% selama dua bulan berturut-turut.
Di Eropa dan Kanada, kedua negara memotong suku bunga masing-masing sebesar 25 bps/50 bps, yang berkontribusi pada peningkatan indeks DXY.
Di Tiongkok, CPI November melemah menjadi 0,2% YoY (dari sebelumnya 0,3%), di bawah ekspektasi pasar sebesar 0,4%. Tema utama di Tiongkok tetap pada lemahnya konsumsi domestik.
Pemerintah mengambil langkah lebih lanjut dengan berjanji untuk memperluas defisit anggaran, menerbitkan lebih banyak utang, dan melonggarkan kebijakan moneter guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang stabil di tengah ketegangan perdagangan dengan AS. People’s Bank of China (PBOC) juga mengindikasikan ruang untuk menurunkan rasio cadangan wajib (RRR), yang saat ini berada di 6,6%, guna meningkatkan likuiditas sistem perbankan.
Pendekatan dovish ini menunjukkan fokus Tiongkok pada pertumbuhan dibandingkan pengelolaan risiko keuangan. Pemerintah diperkirakan akan mempertahankan target pertumbuhan 5% untuk tahun depan, dengan langkah-langkah stimulus yang kemungkinan berlanjut hingga 2025. Namun, skala stimulus ini akan bergantung pada kebijakan tarif AS.
Update terbaru menunjukkan jumlah pinjaman yang disetujui untuk proyek pembangunan “whitelist” di seluruh Tiongkok telah mencapai 3,6 triliun yuan (USD 494,80 miliar) hingga akhir November. Sementara itu, 3,24 juta unit rumah telah diserahkan di Tiongkok, yang seharusnya membantu meningkatkan sentimen pasar.
Pasar Domestik
Hingga November, defisit fiskal Indonesia (IDR 402Tn) melebar menjadi -1,8% terhadap PDB (dari -1,4% pada Oktober). Namun, angka ini masih sejalan dengan target pemerintah yaitu -2,7% untuk FY24F. Untuk 2025F, pemerintah tetap menargetkan defisit -2,7% terhadap PDB.
Kami melihat percepatan dalam pengeluaran pemerintah bulanan, terutama karena peningkatan subsidi, termasuk kompensasi subsidi energi. Selain itu, pengeluaran bantuan sosial meningkat menjadi IDR 17,9Tn (vs 10,4Tn pada Oktober), terutama dari pencairan PKH (Program Keluarga Harapan) dan bantuan sosial lainnya. Untuk Desember, pengeluaran sosial akan didukung oleh program bantuan beras dengan anggaran IDR 3,7Tn.
Pandangan Kami:
Kami memperkirakan Bank Indonesia (BI) akan mempertahankan suku bunga di 6% pada Desember, sementara konsensus menunjukkan probabilitas 93,4% bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 25 bps untuk ketiga kalinya secara berturut-turut. Hal ini positif bagi BI, karena diferensial yield yang lebih lebar akan membantu menjaga stabilitas Rupiah, yang baru-baru ini melemah ke level 16.000.
Untuk 2025, kami memperkirakan BI akan memangkas suku bunga sebesar 50 bps.
Rekomendasi Kami:
Kami merevisi target yield Obligasi Pemerintah 10 Tahun menjadi 6,35–6,75% (sebelumnya 6,2–6,7%) dan mempertahankan target IHSG di IDR 8.200 (tidak berubah).
Produk STAR:
- STAR Infobank15
- STAR Stable Income
- STAR Amanah Sukuk