STAR Insight, Market Update 5 Juni 2023
Penyelesaian Debt Ceiling AS, S&P 500 naik +1.82%
Pasar saham Amerika Serikat S&P 500 ditutup naik sebanyak +1.82% sepanjang perdagangan pekan lalu. Penyelesaian masalah debt ceiling pada minggu ini memungkinkan investor untuk memusatkan perhatian kembali pada data ekonomi dan kebijakan moneter Federal Reserve kedepannya. Pada akhir pekan lalu, Presiden Joe Biden menyepakati rancangan undang-undang untuk menangguhkan batas utang hingga tahun 2025. Untuk data ekonomi AS, laporan JOLTS bulan April menunjukkan lonjakan yang tidak terduga dalam jumlah lowongan pekerjaan, sementara klaim pengangguran mingguan dilaporkan lebih rendah dari perkiraan. Secara keseluruhan, gambaran yang dihasilkan oleh data tersebut adalah gambaran yang kontradiktif, menunjukkan pasar tenaga kerja AS yang tetap tangguh. Mengambil petunjuk dari data pekerjaan yang kuat, serta komentar dovish para pejabat Fed, peserta pasar kini memperkirakan probabilitas 76% The Fed akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan bulan Juni, diikuti dengan 68% kemungkinan kenaikan suku bunga pada bulan Juli, menurut CME FedWatchTool.
Surplus Neraca Pembayaran Naik ke USD 6.5 Miliar
Surplus Neraca Pembayaran (BoP) membesar menjadi USD 6.5 miliar pada kuartal pertama 2023 (dibandingkan dengan USD 4.7 miliar pada kuartal sebelumnya) berkat hasil positif dalam neraca akun keuangan (FA). Di sisi lain, surplus dalam neraca transaksi berjalan (CA) menyusut karena melambatnya ekspor. CA mencatat surplus yang lebih kecil sebesar USD 3.0 miliar pada kuartal pertama 2023 (0.9% dari PDB) dibandingkan dengan USD 4.2 miliar pada kuartal keempat 2022 karena ekspor melambat menjadi 1% YoY dari 8% pada periode yang sama. Penurunan harga komoditas dan permintaan global yang melambat menjadi faktor di balik ekspor yang lesu. Namun, penurunan CA yang lebih dalam berhasil dicegah karena impor turun sebesar -5.2% YoY akibat investasi yang kurang bergairah. FA mencatat surplus sebesar USD 3.4 miliar pada kuartal pertama 2023 berkat arus masuk modal asing, setelah mengalami defisit yang berkelanjutan sejak kuartal keempat 2021. Arus masuk asing ke portofolio mencapai USD 4.3 miliar, yang didominasi oleh aliran masuk ke obligasi pemerintah. Sementara itu, net direct investment tetap stabil dalam satu tahun terakhir sekitar USD 3 miliar.
Perlambatan Pertumbuhan Pinjaman dan money supply (M2)
Pertumbuhan pinjaman pada sistem perbankan mengalami perlambatan, dengan peningkatan pada bulan April sebesar 8% YoY, dibandingkan dengan 10% pada Maret 2023, mencatat laju terendah sejak April 2022. Sejak awal tahun, pertumbuhan pinjaman hanya tumbuh 1% (dibandingkan +3,7% pada periode yang sama tahun lalu). Perlambatan ini dapat diatribusikan sebagian pada efek basis tinggi pada tahun lalu, serta perayaan Lebaran yang berkontribusi pada pengurangan hari kerja, yang mempengaruhi laju pertumbuhan. Pertumbuhan kredit modal kerja menurun menjadi 7.1% YoY, dibandingkan 10.1% pada bulan Maret. Pertumbuhan uang beredar atau money supply (M2) melambat ke level 5.5% YoY pada bulan April 2023, yang paling lambat dalam empat tahun terakhir, yang dipengaruhi oleh perlambatan pertumbuhan pinjaman. Pertumbuhan M1 juga melambat menjadi 3.4% YoY di bulan April dari 4.8% di bulan Maret.
Key Takeaways:
Pasar saham Amerika Serikat S&P 500 ditutup naik sebanyak +1.82% sepanjang perdagangan pekan lalu. Hal ini didorong oleh penyelesaian masalah debt ceiling pada minggu ini, memungkinkan investor untuk memusatkan perhatian kembali pada data ekonomi dan kebijakan moneter Federal Reserve kedepannya. Pada akhir pekan lalu, Presiden Joe Biden menyepakati rancangan undang-undang untuk menangguhkan batas utang hingga tahun 2025. Peserta pasar kini memperkirakan probabilitas 76% The Fed akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan bulan Juni, diikuti dengan 68% kemungkinan kenaikan suku bunga pada bulan Juli, menurut CME FedWatchTool.
(BoP) membesar menjadi USD 6.5 miliar pada kuartal pertama 2023 (dibandingkan dengan USD 4.7 miliar pada kuartal sebelumnya) berkat hasil positif dalam neraca akun keuangan (FA). Di sisi lain, surplus dalam neraca transaksi berjalan (CA) menyusut karena melambatnya ekspor. Dalam berita ekonomi lainnya, pertumbuhan pinjaman pada sistem perbankan mengalami perlambatan, dengan peningkatan pada bulan April sebesar 8% YoY, dibandingkan dengan 10% pada Maret 2023, mencatat laju terendah sejak April 2022. Pertumbuhan uang beredar atau money supply (M2) melambat ke level 5.5% YoY. Sementara itu pertumbuhan M1 juga melambat ke 3.4% YoY.
ANALYSTS CERTIFICATION
The views expressed in this research report accurately reflect the analysts’ personal views about any and all of the subject securities or issuers; and no part of the research analyst’s compensation was, is, or will be, directly or indirectly, related to the specific recommendations or views expressed in the report.
DISCLAIMERS
This research is based on information obtained from sources believed to be reliable, but we do not make any representation or warranty nor accept any responsibility or liability as to its accuracy, completeness or correctness. Opinions expressed are subject to change without notice. Contents in this research is intended to be used and must be used for informational purposes only. It is very important to do your own analysis before making any investment based on your own personal circumstances. You should take independent financial advice from a professional in connection with, or independently research and verify, any information that you find on our report and wish to rely upon, whether for the pur-pose of making an investment decision or otherwise. Any recommendations contained in this document does not have regard to the specific investment objectives, financial situation and the particular needs of any specific addressee. This document is not and should not be construed as an offer or a solicitation of an offer to purchase or subscribe or sell any securities. PT. Surya Timur Alam Raya or its affiliates may seek or will seek investment or other business relationships with entities in this report.