The Fed Naikkan Suku Bunga 0.25%
The Fed Naikkan Suku Bunga 0.25%
Pasar saham Amerika Serikat S&P 500 ditutup naik sebanyak +1.01% sepanjang perdagangan pekan lalu. Pada hari Rabu lalu, the Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 0.25% sesuai ekspektasi pasar. Level suku bunga saat ini berada pada 5.5%, level tertinggi dalam 22 tahun. Pelaku pasar mempercayai bahwa ini adalah kenaikan suku bunga terakhir oleh The Fed, karena data inflasi terbaru telah menunjukkan tanda-tanda penurunan. Jerome Powell setelah keputusan tersebut mengatakan bahwa staf Federal Reserve tidak lagi memperkirakan resesi, serta menekankan bahwa tidak ada pemotongan suku bunga tahun ini. Pada pekan lalu juga bertepatan dengan keputusan suku bunga Bank Sentral Eropa (ECB) yang menaikkan suku bunga sebesar 0.25% sesuai ekspektasi pasar.
Surplus APBN tercatat 152.3 triliun, 0.71% dari PDB
Pada bulan Juni, anggaran negara mencatat surplus sebesar IDR 152.3 triliun, setara dengan 0.71% dari PDB. Pendapatan pemerintah mengalami peningkatan sebesar 5.4% YoY menjadi IDR 1,408.9 triliun pada bulan Juni lalu. Baik pendapatan pajak maupun non-pajak tumbuh sebesar 5.4% dan 5.5% YoY masing-masing. Sektor transportasi dan jasa mencatat kenaikan masing-masing sebesar 43.5% dan 28.6% YoY, didorong oleh mobilitas yang meningkat dan pariwisata yang meningkat selama libur akhir pekan panjang dan musim liburan sekolah. Selain itu, pendapatan pajak diperkirakan akan tumbuh seiring dengan pemulihan aktivitas ekonomi. Pengeluaran pemerintah mencatat pertumbuhan sebesar 0.9% YoY menjadi IDR 1,256 triliun. Peningkatan ini terutama didorong oleh pengeluaran kementerian yang tumbuh sebesar 5.9% YoY, yang dialokasikan untuk keperluan pemilu, pembangunan ibu kota baru, dan penyelesaian proyek infrastruktur.
BI Umumkan Insentif GWM Tambahan
Bank Indonesia mengumumkan insentif Giro Wajib Minimum (GWM) tambahan sebesar 1.2% yang akan berlaku mulai 1 Oktober 2023. Insentif GWM ini akan meningkatkan batas maksimum insentif GWM yang dapat diperoleh oleh bank dari 2.8% menjadi 4%. Insentif ini ditujukan untuk pemberian pinjaman kepada sektor-sektor prioritas (hilir migas dan non-migas, perumahan, dan pariwisata), komponen kredit kepada segmen ultra mikro, mikro, dan UMKM yang lebih tinggi, serta untuk pinjaman ‘hijau’.
Key Takeaways
Pasar saham Amerika Serikat S&P 500 ditutup naik sebanyak +1.01% sepanjang perdagangan pekan lalu. Pada hari Rabu lalu, the Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 0.25% sesuai ekspektasi pasar. Level suku bunga saat ini berada pada 5.5%, level tertinggi dalam 22 tahun. Pelaku pasar mempercayai bahwa ini adalah kenaikan suku bunga terakhir oleh The Fed, karena data inflasi terbaru telah menunjukkan tanda-tanda penurunan.
Untuk ekonomi dalam negeri, anggaran negara pada bulan Juni mencatat surplus sebesar IDR 152.3 triliun, setara dengan 0.71% dari PDB. Pendapatan pemerintah mengalami peningkatan sebesar 5.4% YoY menjadi IDR 1,408.9 triliun pada bulan Juni lalu. Baik pendapatan pajak maupun non-pajak tumbuh sebesar 5.4% dan 5.5% YoY masing-masing. Pengeluaran pemerintah mencatat pertumbuhan sebesar 0.9% YoY menjadi IDR 1,256 triliun, terutama didorong oleh pengeluaran kementerian yang dialokasikan untuk keperluan pemilu, pembangunan ibu kota baru, dan penyelesaian proyek infrastruktur.
Dalam berita ekonomi lainnya, Bank Indonesia mengumumkan insentif Giro Wajib Minimum (GWM) tambahan sebesar 1.2% yang akan berlaku mulai 1 Oktober 2023. Insentif GWM ini akan meningkatkan batas maksimum insentif GWM yang dapat diperoleh oleh bank dari 2.8% menjadi 4%.
ANALYSTS CERTIFICATION
The views expressed in this research report accurately reflect the analysts’ personal views about any and all of the subject securities or issuers; and no part of the research analyst’s compensation was, is, or will be, directly or indirectly, related to the specific recommendations or views expressed in the report.
DISCLAIMERS
This research is based on information obtained from sources believed to be reliable, but we do not make any representation or warranty nor accept any responsibility or liability as to its accuracy, completeness or correctness. Opinions expressed are subject to change without notice. Contents in this research is intended to be used and must be used for informational purposes only. It is very important to do your own analysis before making any investment based on your own personal circumstances. You should take independent financial advice from a professional in connection with, or independently research and verify, any information that you find on our report and wish to rely upon, whether for the pur-pose of making an investment decision or otherwise. Any recommendations contained in this document does not have regard to the specific investment objectives, financial situation and the particular needs of any specific addressee. This document is not and should not be construed as an offer or a solicitation of an offer to purchase or subscribe or sell any securities. PT. Surya Timur Alam Raya or its affiliates may seek or will seek investment or other business relationships with entities in this report.