STAR Insight, Market Update 09 Januari 2023
S&P 500 ditutup Menguat 1.86% Berkat Data Ketenagakerjaan
Pasar saham Amerika Serikat S&P 500 ditutup menguat sebanyak 1.86% pada pekan pertama perdagangan tahun 2023. S&P 500 mengalami rally yang cukup signifikan pada hari Jumat lalu setelah pemerintah AS merilis laporan data ketenagakerjaan. Pada laporan ini, jumlah pekerjaan di AS bertambah sebanyak 223 ribu, lebih tinggi dari perkiraan ekonom di angka 200 ribu. Selain itu, angka pengangguran mengalami penurunan ke angka 3.5%. Kedua hal ini sebenarnya dinilai buruk, sebab The Fed me-merlukan pasar ketenagakerjaan yang lemah untuk merelaksasi kebijakan moneter nya. Meskipun demikian, hal yang dinilai positif oleh para pelaku pasar adalah potensi melemahnya pertumbuhan upah oleh sebab kenaikan jumlah pekerjaan. Seluruh sektor pada S&P 500 ditutup hijau pada perdagangan pekan lalu, dengan kenaikan tertinggi pada sektor Energi sebanyak 3.76%, diikuti sektor Material sebanyak 3.56%.
Defisit APBN 2.38% dari PDB, Lebih Rendah dari Target Pemerintah
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 mencatatkan defisit sebanyak Rp 464.3 triliun atau sebesar 2.38% dari produk domestik bruto (PDB). Angka ini ter-golong rendah dibandingkan target pemerintah sebelumnya pada 2.5% hingga 2.8%. Faktor yang mempengaruhi menurunnya defisit ini berasal dari sisi penerimaan nega-ra yang melampaui target, mencapai 115.9%. Sementara itu, dari sisi pengeluaran sedikit dibawah target pada capaian 99.5%. Dengan defisit yang lebih rendah ini, bisa mendorong pemerintah juga untuk lebih leluasa dalam mengeluarkan kebijakan fiskal di tahun ini, termasuk di dalamnya dengan masih melanjutkan beragam insentif yang diperlukan untuk dunia usaha. Selain itu, pemerintah juga dapat mengakumulasi dana cadangan untuk mengantisipasi gejolak perekonomian global di tahun 2023.
Inflasi 2022 sebesar 5.39% YoY
Laporan inflasi bulan Desember 2022 menutup tahun dengan kenaikan sebanyak 0.66% month-on-month atau 5.51% year-on-year. Angka inflasi ini lebih tinggi dibandingkan konsensus sebesar 5.39%. Peningkatan ini didorong oleh masa liburan akhir tahun yang mendorong harga makanan dan transportasi. Harga makanan ter-catat meningkat 2.2% dibandingkan bulan lalu, disebabkan oleh peningkatan harga beras, cabai merah, dan telur. Sementara itu peningkatan harga transportasi di-dorong oleh permintaan tiket pesawat yang tinggi.
Key Takeaways:
Indeks saham pasar Amerika Serikat S&P 500 ditutup menguat 1.86% pada perdagangan pekan lalu setelah dirilisnya data ketenagakerjaan yang menun-jukkan indikasi positif bagi sentimen The Fed. Angka pengangguran yang meningkat serta bertambahnya jumlah pekerjaan menjadi indikator positif bagi pelaku pasar sebab mengindikasikan pelemahan pertumbuhan kenaikan upah, yang mana hal ini diinginkan oleh The Fed sebelum kebijakan relaksasi moneter dapat dilakukan.
Untuk ekonomi dalam negeri, Indonesia mencatatkan defisit APBN sebesar 2.38% dari PDB, lebih rendah dari target pemerintah 2.5-2.8%. Hal ini berasal dari pendapatan negara yang melampaui target sebesar 115.9%, dan penge-luaran negara yang sedikit dibawah target paeda 99.5%. Untuk data inflasi, pada bulan Desember 2022 ditutup dengan peningkatan inflasi sebanyak 5.39% YoY, didorong oleh masa liburan akhir tahun yang mendorong harga makanan dan transportasi.
ANALYSTS CERTIFICATION
The views expressed in this research report accurately reflect the analysts’ personal views about any and all of the subject securities or issuers; and no part of the research analyst’s compensation was, is, or will be, directly or indirectly, related to the specific recommendations or views expressed in the report.
DISCLAIMERS
This research is based on information obtained from sources believed to be reliable, but we do not make any representation or warranty nor accept any responsibility or liability as to its accuracy, completeness or correctness. Opinions expressed are subject to change without notice. This document is prepared for general circulation. Any recommendations contained in this document does not have regard to the specific investment objectives, financial situation and the particular needs of any specific addressee. This document is not and should not be construed as an offer or a solicitation of an offer to purchase or subscribe or sell any securities. PT. Surya Timur Alam Raya or its affiliates may seek or will seek investment or other business relationships with entities in this report.