PT Surya Timur Alam Raya Asset Management (PT STAR AM) berkolaborasi dengan Universitas Brawijaya mengadakan seminar Ngobrol Pintar atau “NgoPi” berjudul “Yang Muda Yang Kaya”.

Webinar yang dihadiri hampir 200 orang mahasiswa dan mahasiswi ini bertujuan untuk mendukung literasi dan inklusi pasar modal sejak dini.

Acara ini diharapkan dapat memberikan motivasi serta menginspirasi anak-anak generasi milenial ini untuk lebih “melek” investasi, sehingga tidak mudah terpengaruh fenomena “pom-pom” yang sedang tren beberapa waktu ke belakang dan lebih bijak dalam memilih instrument investasi yang sesuai dengan profil risiko masing-masing.

Webinar ini dibuka oleh perwakilan Jurusan Manajemen FEB Universitas Brawijaya, Dr. Christin Susilowati, SE., M.Si., CSRS, sebagai keynote speaker.

Acara ini juga menghadirkan pemateri sekaligus narasumber yang ahli dalam bidangnya yakni, Head of Institutional & Intermediary Business PT STAR AM, Kemal Fajri Mohsin serta Senior Institutional Marketing PT STAR AM, Kurnia Yuni Lestari dan Ratih Ayu Sulistyaningrum.

Topik pembahasan yang diangkat pun beragam, mulai dari pengetahuan dasar mengenai pasar modal dan reksa dana, bagaimana berkarir di pasar modal, hingga bagaimana manfaat investasi reksa dana sebagai mahasiswa.

Kondisi new normal tidak menghambat mahasiswa dalam mencari ilmu untuk mengembangkan diri. Bahkan banyak peserta hadir dari kampung halaman masing-masing yang tersebar di seluruh Indonesia.

 

 

 

Antusiasme yang tinggi dari mahasiswa juga terlihat dari banyaknya pertanyaan yang disampaikan. Salah satunya pertanyaan terkait potensi risiko yang ada jika berinvestasi di reksa dana.

Menjawab pertanyaan tersebut, Kurnia mengatakan bahwa setiap instrument investasi memiliki risikonya tersendiri, katakan saja saham yang memiliki risiko volatilitas dan obligasi dengan risiko gagal bayar, reksa dana tentu tidak lepas dari risiko tersebut

“Itulah pentingnya mencari informasi sebanyak-banyaknya sebelum membeli instrument investasi, sehingga dapat memilih produk yang sesuai dengan profil risiko kita,” kata Kurnia, Rabu (22/9/2021).

Pemateri juga dikejutkan pertanyaan-pertanyaan yang cukup teknis seperti, apakah underlying reksa dana sudah merambah ke crypto currency.

Menanggapi pertanyaan ini, Ayu menjelaskan bahwa STAR AM merupakan Manajer Investasi yang operasionalnya diatur dalam koridor regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Hal ini agar STAR AM dapat melindungi dana investor dengan mitigasi risiko yang terukur. “Oleh karena itu, crypto currency saat ini belum dapat digunakan sebagai underlying asset karena belum ada regulasi yang mengaturnya,” timpal Ayu.

Sebagai penutup, Kemal mendorong mahasiswa untuk berani berinvestasi dengan menjelaskan bahwa investasi bisa dimulai dengan dana kecil.

Sejauh ini, sudah ada produk reksa dana yang bisa dibeli dengan nominal mulai dari Rp10 ribu. Produk STAR AM sendiri juga dapat dibeli dengan mudah melalui APERD-APERD yang bekerja sama, mulai dari Rp100 ribu saja.